UNPI.AC.ID, CIANJUR - Roscosmos, badan antariksa Rusia, menggandeng European Space Agency (ESA) dan berencana mengirim awak manusia ke Bulan pada 2029 mendatang.
Pengumuman rencana penerbangan manusia ke Bulan dan pendaratannya akan berlangsung pada 2029 ini, dinyatakan perwakilan Roscosmos dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
ESA sebagai badan antariksa yang berhasil mendaratkan pesawat robotika nirawak komet 67P/Churyumov-Gerasimenko tahun lalu, turut digandeng Rusia, mengingat ESA punya mimpi untuk mendaratkan astronaut Eropa di Bulan.
Pimpinan eksplorasi Bulan European Space Research and Technology Center, Bérengère Houdou mengatakan, "Kami memang berambisi mendaratkan astronaut berkebangsaan Eropa di Bulan. Kami sedang dalam diskusi di tahap internasional untuk kerjasama tentang perjalanan ke Bulan."
Dengan kerjasama di antara keduanya, tentu menjadi langkah awal yang menjanjikan.Menurut situs Business Insider, Rusia dan Eropa memiliki kepentingan yang mirip, yaitu 'menguasai' Bulan.
Pesawat robotika Luna 25 rencananya akan dikirim Roscosmos ke kutub selatan Bulan pada 2024. Proyek Luna 25 yang sebetulnya sudah diajukan sejak 1997 ini disebut bakal menginvestigasi permukaan Bulan untuk pemukiman di sana.
Sementara ESA pada Juli kemarin juga mengumumkan mimpi jangka panjangnya untuk membangun desa di Bulan.
"Desa Bulan bisa berarti bermitra dari seluruh dunia, berkontribusi untuk komunitas ini bersama robot dan astronaut serta mendukung satelit komunikasi," ujar Director General ESA, Johann-Dietrich Woerner. Dia mengatakan bahwa desa di Bulan tidak berarti harus ada rumah-rumah, gereja, dan balai kota.
Ia menganggapnya sangat menarik karena manusia bisa menggunakan teleskop untuk melihat alam semesta lebih dalam lagi. Desa Bulan tersebut direncanakan Woerner akan mengambil tempat di sisi jauh Bulan.