UNPI-CIANJUR.AC.ID - Penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, tidak disetujui Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil Munas Riau dan Bali, Akbar Tandjung. Sebab, belum terselesaikannya masalah Setya.
Penunjukan Setya menjadi Ketua Fraksi Golkar, juga tidak dikomunikasikan lebih dulu oleh Ketua Umum Munas Bali Aburizal Bakrie ke Dewan Pertimbangan Golkar, berbeda dengan ketika Aburizal berkonsultasi kepadanya perihal penunjukan Ade Komarudin menjadi Ketua DPR, ujar Akbar.
Akbar mengatakan, "Pergantian ini sepenuhnya atas penunjukan Aburizal. Saat saya dialog dengan Aburizal soal pengisian jabatan Ketua DPR, kesepakatannya Ade Komarudin. Tapi khusus soal ketua fraksi tidak ada diskusi."
Penunjukan Setya tidak pantas lantaran jeratan kasus yang masih menimpanya. Setelah proses politik di Mahkamah Kehormatan Dewan yang menyebabkan Setya mundur dari Ketua DPR, dia kini harus menghadapi proses hukum di Kejaksaan Agung, menurut penilaian Akbar.
Ia menambahkan, "Kalau seandainya Aburizal meminta pendapat saya, pastilah di benak saya tentu bukan Setya Novanto karena dia masih bermasalah. Tapi dia (Aburizal) memutuskan sendiri, saya tak bisa berbuat apa-apa."
Masih banyak sosok nama lain yang lebih pantas mengisi kursi Ketua Fraksi Partai Golkar seperti Bambang Soesatyo yang menjabat sebagai Sekretaris dan Firman Soebagyo sebagai Wakil Ketua Fraksi, menurut Akbar. "Bambang Soesatyo sudah punya pengalaman dan selama ini aktif di fraksi. Pilih saja yang selama ini aktif di fraksi."
Sebelumnya, beredar surat penetapan pengurus Fraksi Golkar kepada pimpinan DPR. Meski Setya belum resmi menjabat Ketua Fraksi, surat bernomor SJ 00.686/FPG/DPR RI/2016 tertanggal 4 Januari ini memuat susunan Fraksi Partai Golkar yang baru.
Sementara itu surat yang bersedar di parlemen meyebutkan, "Menunjuk Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Nomor KEP-68/DPP/GOLKAR XII/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penggantian Pimpinan Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI yang telah ditetapkan oleh DPP Partai Golkar."
Ketua Fraksi dijabat Setya Novanto, Sekretaris Fraksi Aziz Syamsuddin, dan Bendahara Fraksi Robert Joppy Kardinal. Sementara Ketua Badan Anggaran dijabat Kahar Muzakir, demikian surat tersebut.