UNPI.AC.ID, CIANJUR - Berdasarkan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMBG pada Selasa (15/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB, saat cuaca terang, angin tenang, Gunung Bromo tampak jelas, dan abu vulkanik sedang-tebal, tekanan hingga kuat, aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Jawa Timur masih tetap tinggi, dan letusan masih terus berlangsung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, mengatakan, tinggi abu vulkanik sekitar 1.500 meter di atas puncak kawah (3.829 meter dpl) tertiup angin ke barat- barat laut.
Untuk seismik amplitudo maksimum terekam 4-28 mili meter (mm), terdengar suara gemuruh lemah dari kawah. Status masih tetap siaga (Level III), katanya.
Sifat letusan Gunung Bromo adalah strombolian yang memiliki ciri seringnya terjadi letusan-leteusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus-menerus dan material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu.
Eksplosivitasnya rendah dan potensi bahaya letusan Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi preatik dan magmatik yang tiba-tiba, dengan sebaran material vulkaniknya berupa hujan abu lembut dan lontaran batu (pijar) mulai radius 2,5 kilo meter (km) dari pusat erupsi, jelasnya.
Oleh karena itu masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan wisatawan dilarang memasuki kawasan dalam radius 2,5 km dari kawah aktif Gunung Bromo. Namun masyarakat diminta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo walau harus tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar, tambahnya.
PVMBG,BNPB, BPBD dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selalu berkoordinasi menyampaikan informasi kepada masyarakat, apa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Sutopo.