UNPI.AC.ID, CIANJUR - Erupsi dan abu vulkanis Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut, tidak berdampak pada Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kepala Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, mengatakan, "Bandara Notohadinegoro masih aman dari abu vulkanis Bromo dan penerbangan komersial tetap beroperasi normal sejak status Gunung Bromo dinaikkan menjadi siaga hingga hari ini."
Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang statusnya dinaikan dari waspada menjadi siaga sejak 4 Desember 2015 pukul 14.00 WIB oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ia menuturkan, "Erupsi Bromo sejauh ini belum memengaruhi rute penerbangan Surabaya-Jember dan Jember-Sumenep, sehingga aktivitas penerbangan komersial Garuda Indonesia dan Susi Air di Bandara Notohadinegoro masih beroperasi normal."
Edi menambahkan, "Jumlah penumpang yang naik pesawat di Bandara Notohadinegoro juga masih stabil rata-rata sekitar 60-70 persen dari total 70 kursi, sehingga meningkatnya aktivitas Gunung Bromo tidak berpengaruh terhadap animo penumpang."
Tercatat secara seismik dari Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Probolinggo, gempa tremor vulkanis atau erupsi menerus dengan amplitudo dominan 12 milimeter dari aktivitas Gunung Bromo pada 16 Desember 2015 pukul 00.00-06.00 WIB.