UNPI-CIANJUR.AC.ID - Di Indonesia mobil penumpang yang tidak mengantongi standar emisi Euro4 sudah tidak terhitung jumlahnya. Sedangkan pemerintah akan meningkatkan standar emisi kendaraan bermotor dari Euro2 menjadi Euro4 mulai September mendatang.
Ini lantas akan menjadi kendala mobil lawas-lawas di Indonesia. Terutama untuk mobil-mobil di bawah tahun 2000. Apakah pemilik dapat mengubah standar gas buang mobilnya menjadi Euro4?
Pada dasarnya mengubah standar gas buang dari mobil Euro2 menjadi Euro4 bisa dilakukan meski tak terlalu yakin, menurut General Repair Service Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman. "Itu jadinya modifikasi. Saya tidak yakin bisa."
Sebab, modifikasi itu termasuk sukar dilakukan. Alasanya, kendaraan Euro2 dan Euro4 memiliki banyak perbedaan spesifikasi.
Perbedaan ini terutama paling terlihat pada penataan kabel atau wiring dengan jumlah terminal pada ECU. Selain itu banyak sensor yang berbeda posisi dan jumlah.
Iwan menyarankan ada sedikit ubahan pada bagian mesin. Sedikitnya ada empat komponen yang mesti diganti oleh pemilik kendaraan, yaitu sensor oksigen, ECU (engine control unit), katalitik konverter dalam knalpot, dan injektor. "Tapi susah, kan oksigen sensor, program ECU, katalis di knalpot, injektor beda biasanya (antara mobil Euro2 dan Euro4)."
Jika pemilik memang hendak meningkatkan level emisi mesinnya, dipastikan akan merogoh kocek tidak sedikit, menurut Iwan. Ia memperkirakan setidaknya pemilik akan habis hingga belasan juta rupiah. Apalagi, jika kendaraan yang diubah termasuk kategori kendaraan mewah.
Tapi modifikasi ini bukan tanpa resiko. Sebab, ada kemungkinan kerusakan pasca modifikasi. Untuk itu, Iwan menyarankan agar pemilik tetap mempertahankan standar gas buang yang lama.
Hal ini mengingat aturan pemerintah pun tidak mewajibkan pemilik kendaraan Euro 2 untuk mengubah spesifikasi.
