UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dua puluh dua sapi milik Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Gekbrong, Cianjur, mati mendadak, dan sejauh ini belum diketahui penyebabnya.
Selama 18 tahun bertugas di peternakan tersebut, baru kali ini ada sapi mati hingga puluhan ekor secara mendadak, kata petugas Inseminator Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Rusli Subhan. "Dari sekian banyak sapi yang mati rata-rata berusia 8 bulan dan dalam satu kandang diperkirakan empat sampai lima ekor yang mati. Ini baru pertama kali kematian sapi sebanyak ini dan secara mendadak."
Untuk mencari sebab-musabab kematian sapi tersebut, pihak terkait menghubungi dokter hewan yang berada di Bandung.
Rusli mengatakan, "Kita langsung menghubungi dokter hewan, untuk memeriksa penyebab sapi yang mendadak mati itu. Kami juga memasang garis larangan masuk ke setiap kandang yang sapinya mati."
Tamu dan dan karyawan dilarang mendekat kandang sapi tempat hewan-hewan itu mati guna menghindari hal yang tidak diinginkan sampai diketahui penyebab pasti matinya puluhan ekor sapi tersebut.
Harga sapi jenis Frissian Holand dengan usia delapan bulan berkisar Rp 4 juta perekor, sehingga ditotal kerugian akibat matinya sapi tersebut Rp 130 juta, ungkap Rusli.