UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ( Kemenristekdikti) menyiapkan beasiswa bagi dosen yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dan S-3 pada pendidikan universitas di dalam maupun luar negeri.
Menurut Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pihaknya telah menyiapkan bea siswa kepada dosen yang ingin kuliah untuk menambah wawasan lebih luas, dan meraih karier yang lebih baik.
Menristekdikti telah membicarakan dengan Menteri Keuangan mengenai beasiswa untuk dosen yang akan menimba ilmu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di dalam negeri. Beberapa PTN yang akan menerima dosen untuk kuliah, menurut dia, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ketiga PTN tersebut siap untuk menerima dosen yang ingin melanjutkan studi Universitas yang ternama itu.
Nasir, seperti dilansir Netralnews.com, mengatakan, "PTN itu merupakan pilihan dari Kemenristikdikti dan dianggap cocok bagi dosen yang ada di tanah air." Dosen yang akan memperoleh beasiswa itu, tentunya terlebih dahulu akan menjalani ujian yang akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti.
Minat dosen dari beberapa PTN mengikuti ujian untuk memperoleh beasiswa S-2 dari pemerintah cukup tinggi tinggi dan mencapai 626 peserta. Namun, ternyata setelah dilakukan testing dan hanya diperoleh sebanyak 18 orang dari seluruh Indonesia.
Menristekdikti menambahkan, "Dosen yang terpilih untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi itu, dan mampu melaksanakan publikasi 97 tulisan jurnal ilmiah. Ini benar-benar luar biasa dan prestasi yang terbaik."
Sementara, anggaran yang disiapkan pemerintah untuk penyelenggaraan riset dan penelitian selama ini cukup besar yakni mencapai Rp24,9 triliun. Namun dari jumlah tersebut, anggaran yang digunakan untuk penelitian hanya berkisar Rp10,9 trilun atau 43 persen dari total anggaran yang disiapkan.
Sisanya untuk perjalanan dinas, pelatihan dan lainnya. Pada 2017, Kemenristekdikti mendapatkan alokasi Rp2,41 triliun dari Rp24,9 triliun anggaran penelitian.