UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kemenristekdikti membuka peluang operasional perguruan tinggi asing di Tanah Air dengan beberapa persyaratan, kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Nasir mengatakan, "Kami memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi asing khususnya universitas unggulan dunia untuk beroperasi di Indonesia. Jangan sampai ini dibilang model penjajahan gaya baru, bukan begitu karena intinya kolaborasi."
Menristekdikti menambahkan, perguruan tinggi asing bisa beroperasional di Tanah Air dengan beberapa persyaratan yakni kerja sama dengan perguruan tinggi di Tanah Air, lokasinya sudah ada dan ada ketentuan program studi prioritas. "Intinya adalah kolaborasi dengan perguruan tinggi kita. Perguruan tinggi asing ini masuk ke perguruan tinggi swasta, jadi tidak diatur oleh pemerintah."
Sementara untuk program studi prioritas, program sains, teknologi, keinsinyuran, matematika, bisnis, teknologi, dan manajemen, ujarnya. Sudah ada beberapa perguruan tinggi yang tertarik untuk beroperasi di Indonesia seperti Universitas Cambridge, Melbourne University dan Quensland University.
Ia mengatakan, "Paling tidak ada sekitar lima hingga 10 perguruan tinggi asing. Kami menargetkan bisa beroperasional pada pertengahan tahun ini."
Dengan adanya operasional perguruan tinggi asing unggulan di Tanah Air memiliki beberapa keuntungan seperti anak Indonesia tak perlu lagi kuliah ke luar negeri untuk mendapatkan universitas yang bagus.
Nasir memberi contoh di Inggris, ada ribuan mahasiswa Indonesia yang kuliah dengan biaya sendiri setiap tahunnya. Jika ada perguruan tinggi asing yang bagus di Tanah Air, maka anak tersebut tak lagi harus kuliah ke Inggris tapi cukup di Indonesia.
Selain itu, dengan adanya perguruan tinggi asing diharapkan bisa mendatangkan mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia. "Indonesia memiliki keuntungan karena biaya hidup baru. Jika ini terealisasi, tentu saja akan membawa dampak pada perekonomian masyarakat."