UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menghadapi revolusi industri 4.0, saatnya universitas sebagai roda penggerak inovasi dan pengembangan teknologi dengan pendekatan Triple Helix dalam hilirisasi riset, yaitu sinergi antara pemerintah, swasta dan perguruan tinggi, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Nanti kedepannya, tren ini akan berubah menjadi kerja sama N-helix, yang tidak hanya melibatkan perguruan tinggi, swasta, dan pemerintah, namun juga kelompok masyarakat, filantropi, dan organisasi dalam dan luar negeri, tambah Sri Mulyani seperti dilansir Netralnews.com.
Sri Mulyani membicarakan tentang era revolusi industri 4.0 yang mempunyai ciri otomasi dan ekonomi digital. Perkembangan super-computer, robot, artificial intelligence, dan modifikasi genetik mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja, yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin.
Studi dari McKinsey (2016) menyebutkan bahwa pada lima tahun kedepan sebesar 52,6 juta jenis pekerjaan akan digantikan oleh mesin. Hal tersebut mengikuti tren global dimana 60 persen pekerjaan akan mengadopsi sistem otomatisasi, dan 30 persen akan menggunakan mesin berteknologi digital.
Sri Mulyani mengatakan, "Ini berdampak pada pergeseran tren dunia dari sektor manufaktur ke sektor jasa yang membutuhkan tenaga kerja jenis middle-higher skilled, bukan lagi low-skilled labour."
Disisi lain, revolusi industri 4.0 juga membuka peluang baru. Indonesia dengan demografi penduduk yang sebagian besar berada di usia produktif dan kelas menengah, serta status sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, mempunyai potensi sebagai pemimpin e-commerce dalam era ekonomi digital.