UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dan berubah begitu cepatnya. Ditandai dengan digitalisasi dan komputasi yang telah melahirkan terobosan di berbagai bidang. Era yang disebut Revolusi Industri 4.0 ini sudah berlangsung dan harus diantisipasi secara serius.
Perubahan zaman juga akan mempengaruhi lanskap ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Karenanya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghimbau agar agenda penelitian, kurikulum, metode pendidikan, cara organisasi, kompetensi SDM juga harus mengalami perubahan.
Presiden Joko Widodo pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) ke-68, Jumat (2/2) di Balairung UI, Depok, mengatakan, "Inovasi adalah kunci dalam merespon perubahan zaman. Untuk itu cara kerja perguruan tinggi harus inovatif dengan mengembangkan cara-cara baru. Tidak ada pilihan lain jika kita ingin Indonesia maju, kita harus melakukan perubahan. Perubahan pola pikir, cara kerja, model organisasi, produktivitas, disiplin nasional, inovasi. Semua harus berubah."
Presiden, seperti dilansir Netralnews.com, menambahkan, keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan. Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan fasilitas pendukung kampus untuk mendorong inovasi.
"Perguruan tinggi dapat menyediakan semacam co working space dan creative hub agar inovasi dan kreasi baru bisa dibiayai dan diapresiasi. Selain itu, para inovator perlu dijejaringkan serta produk riset dipublikasikan dan dihilirkan."
Presiden mengharapkan pendidikan tinggi dapat menjadi penopang ekosistem nasional dalam menanggapi perubahan revolusi industri 4.0.
Presiden meyakini pendidikan tinggi merupakan organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi. "Pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling responsif dan fleksibel dalam menanggapi perubahan zaman. Saya yakin SDM pendidikan tinggi adalah SDM paling terbuka dan antisipatif menatap masa depan."