unpi/cnnindonesia • Selasa, 17 September 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : newvision.co.ug
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Celah keamanan dalam kartu SIM disebut mengancam lebih dari satu miliar ponsel. Celah keamanan ini disebut dengan Simjacker.
Simjacker telah digunakan oleh peretas untuk melacak lokasi pengguna, mencegat panggilan, hingga mengirim pesan singkat ke ponsel korban.
Dilansir dari Tech Radar, Simjacker ditemukan oleh para peneliti di AdaptiveMobile Security. Peneliti mengatakan Simjacker merupakan sebuah lompatan besar dalam ekosistem peretasan.
Simjacker dianggap lebih canggih dan kompleks dibandingkan serangan versi sebelumnya. Sebelumnya serangan lebih menyasar ke jaringan inti seluler.
Serangan Simjacker melibatkan pesan singkat yang berisi jenis kode seperti spyware yang dikirim ke ponsel. Kemudian Simjacker akan mengarahkan kartu SIM untuk mengambil alih ponsel.
"Kerentanan ini saat ini sedang dieksploitasi secara aktif oleh perusahaan swasta tertentu yang bekerja dengan pemerintah untuk memantau individu," kata para peneliti AdaptiveMobile Security, dilansir CNNIndonesia.
Simjacker telah digunakan untuk meluncurkan serangan terhadap individu terkait penipuan, panggilan penipuan, kebocoran informasi,dan spionase.
Simjacker berpotensi mengancam setiap ponsel cerdas yang menggunakan kartu SIM terlepas dari merek dan model. Pasalnya kerentanan ini berkaitan dengan teknologi yang disematkan pada kartu SIM dan bukan pada perangkat tertentu.
Serangan itu berasal dari teknologi yang tertanam dalam kartu SIM yang disebut S @ T Browser atau SIMalliance Toolbox Browser. Teknologi ini dapat digunakan untuk sejumlah fungsi seperti membuka browser, mengatur panggilan, memainkan nada dering dan lain-lain.
Setelah peretas menggunakan Simjacker agar ponsel pintar membuka browser, mereka dapat membuat perangkat yang ditargetkan untuk membuka situs berbahaya.
Situs ini bisa menginfeksi perangkat dengan malware. Dilansir dari Engadget, para peneliti bahkan mengatakan bahwa celah dan kerentanan tersebut dieksploitasi oleh perusahaan swasta dalam dua tahun terakhir.
AdaptiveMobile Security mengatakan perusahaan swasta itu telah menggunakan Simjacker di lebih dari 30 negara selama minimal dua tahun. 30 negara ini didominasi oleh negara dari Timur Tengah, Afrika Utara, Asia dan Eropa Timur.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris